Thursday, December 31, 2009

LaMPu HiJAu Mi...! (pErJALaNan Di MuLAi)

terkadang saya masih merasa risih untuk mengenakan jas putih ku. jas yang seketika bila kukenakan orang mungkin akan memanggil ku, dokter. Padahal masih secuil ilmu yang kutahu untuk kapasitas seorang dokter. masih harus banyak belajar. *Gambatte ^_^*

dokter muda ato biasa juga dipanggil coas, alhamdulillah mulai aku tapaki jalan-jalannya september 2009. disaat teman2 angkatanku sudah meraih gelar dokternya, aku baru mo mulai menjelajahinya. tapi ndak apalah harus tetap semangat.

Bagian pertama ku adalah ilmu penyakit kulit dan kelamin istilah kerennya dermatology n venerology. waktu 4 minggu haruslah digunakan untuk belajar tentang penyakit2 kulit yang sangat banyak itu. serasa masih belum banyak yang belum saya tau eh... tiba2 harus ujian untuk pindah ke stase berikutnya. alhamdulillah lulus ja dan dapat A *nilai yang sangat jarang ku dapatkan waktu di pre klinik dulu hehehe*. terima kasih buat gubernur yang baik sekali dan dokter2 residen yang telah membimbing.


"eh... kenapa kayaknya jadi gatal-gatal badanku sejak masuk stase kulit" kata temanku suatu ketika. dan saya pun mengiyakan dalam hati, "wah sepertinya kita senasib ni". perasaan gatal yang muncul itu mungkin karena terlalu khawatir, jangan-jangan sy sudah ditulari penyakit oleh pasien yang di lihat dipoli. maklumlah karena di kulit penyakitnya biasanya sangat jelas effloresensinya. awalnya saya termasuk yang berpikir bahwa harus sangat berhati2 menyentuh pasien yang datang. tapi setelah melihat dokter residen yang begitu santainya memeriksa pasien akhirnya ketakutan itu pun mulai menghilang. dan suatu pagi ketika dalam perjalanan ke rumah sakit saya mencoba untuk wirid al matsurat sambil nyetir. disana ada doa yang berbunyinya: "Audzubikalimatillahi tammati minsyarri maakholaq"… Ya Robb, kami berlindung pada kalimatMu yang sempurna dari kejahatan MakhlukMu…

Ya Allah..., harusnya saya ndak perlu terlalu khawatir seperti kemarin bahwa kuman, bakteri, virus yang menjadi penyebab penyakit bagi kita adalah bagian dari makhluk-makhluk Allah. dan bukankah setiap pagi dan sore kita telah berlindung dan bertawakkal kepada Allah dari kejahatan makhluknya itu? ya tentu setelah kita mengantisipasi semua kemungkinan buruk, barulah kita bertawakkal kepada Allah swt.
Profesi dokter mungkin disatu sisi menjadi penolong bagi pasien2nya tapi bukan berarti dokter tidak punya resiko untuk tertulari oleh penyakit dari pasiennya. Ini yang biasa menjadi sesuatu hal yang menakutkan tertulari penyakit dari pasiennya sendiri.

Ah... saya mungkin masih harus banyak belajar lagi sehingga bisa menyikapi pasien2 yang dihadapi dengan bijak. Menghilangkan semua ketakutan itu dan bertindak dengan benar. ^_^

No comments: