Monday, March 22, 2010

SePerTi BebERapa KaLi Di HaRi-HaRi YanG LaLu

Seperti beberapa kali di hari-hari yang lalu
Bisikkan kemalasan itu terdengar keras di telinga,
Berdengung-dengung, bergema berkali-kali
Membuat beribu alas an untuk berkata, Tidak

Tidak untuk belajar, tidak untuk mengisi materi,
Tidak untuk menambah hafalan juga tilawah,
tidak untuk sholat subuh jamaah,
tidak dan tidak yang lain


Dan kali ini tidak untuk pergi mabit!
‘jangan mi pergi deh, kalo pergi ka, kapan Lagi belajarnya?
Kan minggu depan sudah ujian. Masih ada ji mabit itu nanti!’
Seperti kata ku tadi, beribu alasan mulai hadir
Tapi belum juga sampai ke alasan ke 2
Dan tidak seperti beberapa kali di hari-hari yang lalu
Tak kubiarkan alasan-alasan yang sebenarnya adalah bentuk kemalasan
Mengalahkanku lagi, dan aku memutuskan untuk pergi!!!

Jam 21.00 undangan yang masuk di inbox hp ku.
Rupanya bisikan malas itu masih belum menyerah
“Nanti-nanti pi berangkat. Kan biasanya kalo undangan jam 9 acaranya mulai jam 10”
Sekali lagi hampir-hampir mau kuturuti seperti yang lalu-lalu
Tapi kali ini tekad itu sudah benar-benar bulat
Bahkan bisikan yang tadinya merayu ku, untuk datang terlambat
Membuatku tertantang untuk datang 30 menit sebelum acara
Walau memang acaranya tetap molor
Tak ada kecewa di hati, malah ada rasa senang yang membuncah
Senyum ku mengembang sepanjang acara
Selain karena Taujih ustad yang menyejukkan dan menghentak
Juga karena senyum telah mengalahkan rasa malas itu kali ini. Hehehe…

Mempertahankan kemenangan itu lebih sulit dari pada ketika memperolehnya
Masih banyak yang harus di talukkan dari diri yang masih jauh dari purna ini

Satu untukmu kawan tips dari seorang khalifah yang mulia
Tips untuk Melawan kemalasan itu dengan menantangnya menjadi 2 kali lipat.

Ketika datang bisikan untuk jangan berinfak kita lawan dengan menginfakkan lebih uang kita
Ketika datang bisikan untuk terlambat menghadiri suatu acara,
Kita lawan dengan datang tepat waktu, kalo perlu kita datang sebelum acara
Ketika datang bisikan untuk malas tilawah, kita lawan dengan tilawah lebih lama.
Ketika datang bisikan untuk menunda agenda kerja, kita lawan dengan merampungkannya
Jauh hari sebelum di evaluasi.

Dan bayangankanlah ketika kau melakukan semua itu,
Kau telah Menaklukkan merekas
Mereka yang membisikkannya: Syaitan laknatullah.
Biarkan mereka pulang tertunduk malu.
Dan senyum penalukkan itu semoga selalu tersemat menggiasi hari-harimu
Karena sejak awalnya dulu,
Sebelum kita datang kedunia ini
Kita telah ditakdirkan untuk menjadi pemenang.

“Taklukkan dulu dirimu, kemudian lihatlah dunia akan takluk pada mu”.

2 comments:

riani said...

like thiz..

taman said...

thanks for like this :D